Tumbuhan Paku
Tumbuhan
paku atau Pterydophyta tergolong tumbuhan Cormophyta kaena sudah
memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan paku memiliki cara
hidup yang bemacam-macam, ada yang saprofit, epifit, hidup di tanah,
atau di air. Tumbuhan ini juga mengalami metagenesis seperti lumut
tetapi bebeda pada fase yang dominant. Pada tumbuhan paku fase yang
lebih dominan adalah pada fase sporofit dibandingkan dengan gametofit
sehingga tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan fase
sporofit.
Pada
umumnya, tumbuhan paku banyak hidup pada tempat lembap sehingga disebut
sebagai tanaman higrofit. Pada hutan-hutan tropik dan subtropik,
tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, tersebar
mulai dari tepi pantai sampai ke lereng-lereng gunung, bahkan ada yang
hidup di sekitar kawah gunung berapi.
Karakteristik Tumbuhan Paku
Secara umum, ciri-ciri tumbuhan paku mempunyai:
1. Lapisan pelindung sel yang terdapat di sekeliling organ reproduksi,
2. Embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
2. Embrio multiseluler yang terdapat di dalam arkegonium,
3. Lapisan kutikula pada bagian luar tubuh,
4. Sistem transportasi internal yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat mineral dari dalam tanah,
5. Struktur tubuh terdiri atas bagian-bagian akar, batang dan daun,
6. Akarnya berupa rizoid yang bersifat seperti akar serabut dengan ujung dilindungi kaliptra,
7. Batangnya pada umumnya tidak
tampak (kecuali tumbuhan paku tiang) karena terdapat di dalam tanah
berupa rimpang, menjalar, atau sedikit tegak,
8. Daunnya yang muda umumnya melingkar atau menggulung.
Berdasarkan bentuk, ukuran dan susunan daunnya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. Daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel.
1. Daun mikrofil (daun kecil), berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan bertulang daun serta belum memperlihatkan diferensiasi sel.
2.
Daun makrofil (daun besar), ukurannya besar, bertangkai, bertulang
daun, dan bercabang-cabang serta sel-selnya sudah terdiferensiasi dengan
baik.
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. Daun tropofil, daun yang khusus sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis,
2. Daun sporofil, daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.
Spora
dibentuk di dalam sporangium (kotak spora) yang terkumpul di dalam
suatu badan yang disebut sorus yang terletak di bawah permukaan daun
sporofil, berupa bintik-bintik kuning, cokelat, atau cokelat kehitaman.
Swaktu masih muda, sorus dilindungi oleh selaput tipis yang disebut
indisium.
Posting Komentar